Sebelumnya, Sarada berhasil bertemu sang Ayah dan mengeluarkan semua perasaan yang ia pendam selama ini tentang sosok yang sangat ia ingin temui itu, namun jawaban Sasuke tidak membuatnya puas.
Ia kesal hingga akhirnya Naruto menenangkannya. Di
tempat lain Pemimpin Akatsuki yang baru bersama Uchiha Shin tiba di tempat
pertemuan Naruto dan Sasuke, mereka langsung menyerang. Duel pun tak
terelakkan!
Sasuke turun untuk menghadapi musuh barunya itu, ia
memberikan perlindungan untuk Naruto dan Sarada dibelakangnya.
Musuh yang datang dari atas semakin dekat, duel
sesama pengguna Sharingan ini terjadi. Sasuke dengan katana yang ia pegang ikut
melompat, melemparkan beberapa benda mirip shuriken ke arah musuhnya.
"Papa!!" teriak Sarada.
Tapi serangan Sasuke dengan mudah dihentikan oleh
pemimpin Akatsuki yang baru itu, ia memblok serangan Sasuke dengan melemparkan
benda yang hampir sama.
Kini mereka semakin dekat di udara, pemimpin
Akatsuki itu menjulurkan tangan kirinya untuk mengenai Sasuke, di telapak
tangan kirinya itu ternyata terdapa Sharingan tranplanyasi juga.
Melihat itu Sasuke langsung menghunuskan katana
miliknya. Lagi, serangan Sasuke berhasil dihentikan, katana yang Sasuke
hunuskan ditangkap dengan begitu mudah oleh musuhnya dengan tangan kosong.
Naruto hanya melihat dari bawah, ia dengan chakra
Kurama melindungi Sarada.
Kembali ke duel Sasuke. Sang musuh, pemimpin
Akatsuki yang baru itu tersenyum mampu menghentikan serangan Sasuke, pergerakan
Sasuke pun sedikit terhenti karena serangannya sudah digagalkan.
Uchiha Shin, orang yang mengaku anak dari pemimpin
Akatsuki itu muncul dari belakan untuk ikut membantu menyerang Sasuke. Sebuah
benda mirip kunai dengan ukuran besar ia arahkan pada Sasuke, musuh yang
berjumlah dua orang itu bekerja sama.
Sasuke tak tinggal diam. Sebuah mata kiri yang
selama ini dia tutupi dengan rambutnya terbuka. Rinnegan, ya Rinnegan. Entah
apa yang terjadi dengan kekuatan Sasuke itu, Sasuke berhasil menghindar dari
serangan Uchiha Shin, lebih tepatnya bukan menghindar, Sasuke seperti
menghilang dan dengan cepat lalu muncul di belakang dua musuhnya itu, dia
melepaskan katananya.
Sasuke yang kini berada di belakang musuh mengeluarkan
sebuah jutsu. "Katon: Goukakyou no Jutsu!!". Sebuah jutsu elemen api
sederhana khas klan Uchiha ia kirimkan kearah musuh.
"Kita lihat kekuatan apa yang mereka
punya." pikir Sasuke dalam hati.
Musuh yang sadar di serang Sasuke bukan menghindar,
sang pemimpin Akatsuki malah mengorbankan anaknya Uchiha Shin dengan
melemparkannya ke belakangnya, alhasil dengan begitu ia pun terkena serangan
Sasuke hingga tubuhnya terbakar, berkat tameng manusia itu sang pemimpin
Akatsuki selamat.
"Apa dia sudah memperhitungkannya?" pikir
Naruto dibawah mengamati pertarungan sahabatnya itu.
Serangan Katon Sasuke itu membuat dua musuhnya
tersungkur jatuh ke tanah, katana yang sebelumnya dipegang oleh musuh terlepas
dan berhasil Sasuke dapatkan kembali.
"Begitu ya, jadi itu kekuatan mata milikmu,
Sasuke Uchiha." ucap musuh yang perlahan mencoba bangkit, sedangnkan musuh
satunya Uchiha Shin, terkapar karena terbakar oleh serangan Sasuke.
Sasuke kembali ke posisi awalnya. Sarada yang
daritadi diperlihatkan oleh aksi Ayahnya berucap. "Ayahku... Ayahku
menakjubkan." ucapnya. "Kau masih belum melihat apa-apa." ucap
Naruto pada Sarada disampingnya.
Di seberang sana, dimana musuh yang kini telah
bangkit. "Kami harus gunakan bakat sepertimu untuk membentuk Akatsuki
kembali." ucap pemimpin Akatsuki itu.
"Apa kau salah satu anggota Akatsuki yang
selamat?" tanya Naruto. Kata-kata yang keluar dari mulut Naruto itu
ditanggapi Sasuke, "Biar aku saja yang bicara." ucap Sasuke.
"Aku... Aku adalah Uchiha Shin!" ucap
pemimpin Akatsuki baru itu.
Mendengar ucapan musuh itu, Sarada teringat sesuatu
dalam perjalan menemui Ayahnya sebelumnya. "Uchiha Shin, Ayah menyuruhku
untuk membawamu kepadanya." ucap musuh yang menghadangnya waktu itu.
"Tapi kalau begitu, namanya sama dengan
dia." ucap Sarada dengan ekspresi bingung.
"Pastikan itu nanti kalau kita sidah membawa
mereka untuk ditanyai, jadi diamlah." ucap Sasuke.
Sementara Naruto yang mendengarkan ucapan Sarada
langsung bertanya, "Kok bisa bilang begitu?" tanya Naruto. "Anak
itu sebelumya mengaku kalau orang itu Ayahnya!" jawab Sarada.
Di tempat Chochou, tepat di pintu ruang pertemuan,
ia ternyata juga mengamati pertarungan Ayah Sarada dengan lawannya. Sambil
memakan sebungkus snack ia berpikir, "Ah... andai saja Ayahku punya
kekuatan yang bisa membuat gadis terpukau seperti Sarada." pikirnya dengan
santai.
Kembali ke pertarungan, tepatnya di tempat dua lawan
Sasuke, kini sang anak dari pemimpin Akatsuki yang sebelumnya terbakar oleh
serangan Sasuke sedikit bergerak, ia belum mati.
"Kalau memang benar, pria itu menggunakan
anaknya sendiri sebagai tameng manusia." pikir Naruto.
"Naruto, amankan anak-anak ini!" perintah
Sasuke melihat dua lawannya telah bangkit.
"Baiklah, kalau begitu jangan lengah."
ucap Naruto menuruti perintah Sasuke, namun didalam hatinya, "Lalu aku
akan membuat celah." pikir Naruto.
Sang lawan telah siap, ia menatap kearah Naruto dan
Sasuke dengan mata kanan Sharingan hasil transplantasinya.
Tiba-tiba, mengejutkan! Katana yang Sasuke pegang
bergerak sendiri mundur kebelakang dimana ada Naruto disana, dengan begitu,
Naruto pun tertusuk telak di bagian perut oleh katana milik Sasuke.
"A..Apa?!"
"Nanadaime?!!" Sasuke kaget sambil melihat
kearah Naruto, begitu juga Sarada yang ada di dekatnya.
"Inilah kekuatan mataku, bagaimana menurutmu?
Aku lawan yang cukup pantas untukmu kan?" ucap musuh diseberang sana,
ternyata ia yang melakukan hal tersebut.
"Jangan khawatir Sarada... Aku tidak
apa-apa..." ucap Naruto, walau mengatakan tidak apa-apa, ia cukup
kesakitan.
"Ugh.. itu dia... orang ini bisa menggunakan
matanya untuk menggerakkan senjata dengan leluasa." ucap Naruto.
Sasuke pun menganalisa kekuatan lawannya itu, ia
teringat saat lawannya memegang katana yang ia hunuskan saat pertarungan di
udara tadi, "Saat itu... ah.. mereka pasti sudah menandai katanaku!"
pikirnya.
Chakra Kurama yang menyelimuti Naruto dan Sarada
sebagai perlindungan mulai memudar, senjata seperti pisau yang tertancap di
chakra Kurama milik musuh saat serangan di awal-awal tadi bergerak dikendalikan
lawan dengan kekuatan Mangekyo diseberang sana.
Senjata itupun benar-benar berhasil menembus
pertahan Naruto, senjata-senjata itu mengarah ke Sarada.
Melihat anaknya terancam, dengan cepat Sasuke
bertindak, ia bergerak kearah Sarada, melindungi anaknya itu dari ancaman
serangan lawan, sehingga ia pun tertusuk senjata-senjata itu.
"Aghhh!!!" Sasuke kesakitan.
"Papa!!" teriak Sarada melihat Ayahnya
terkena serangan lawan.
"Kedamaian berarti akhir dari evolusi umat
manusia, begitulah kalian semua." ucap pemimpin Akatsuki baru itu.
"Spesies yang tidak berevolusi lagi akhirya akan dihancurkan."
lanjutnya.
Di sisi Sasuke, "Ugh.. Mereka menghentikan
gerakanku..." senjata-senjata yang menancap di tubuh Sasuke perlahan-lahan
masuk ke tubuh Sasuke lebih dalam.
--- Naruto Gaiden Chapter 6 Versi Teks By Dunia
Naruto Indonesia ---
Sarada terdiam, tak bisa berbuat apa-apa karena sang
Hokage serta Ayahnya terkena serang lawannya itu.
Namun tiba-tiba, dari sisi lawan yang ingin
menyerang Sasuke dan Naruto, seseorang muncul dengan cepat. "Kau pikir apa
yang sedang kau lakukan pada suami dan putriki kesayanganku, brengsek!!!"
Suami, putri, kata-kata itu mudah kita simpulkan bahwa ia adalah Sakura. Ia
telah sampai menuju tempat pertemuan Naruto dengan Sasuke. Bantuan telah
datang.
Sakura memukul dengan keras pemimpin Akatsuki itu
hingga tersungkur.
"Mama!!" ucap Sarada.
"Siapa orang-orang ini?!!" teriak Sakura
bertanya.
"Padahal aku sedang dalam misi, apa yang kau
lakukan disini?" ucap Sasuke.
"Aku juga disini, tahu!" ucap Naruto, ia
memanjangkan lengan chakra Kurama miliknya, mengunci pergerakan musuh yang
tersungkur oleh pukulan Sakura.
"Kau baik-baik saja Naruto?" tanya Sakura.
"Ya sebentar lagi aku akan baik-baik
saja."
"Eh.. benarkah?" Sarada heran Hokage
Ketujuh pulih dengan cepat.
Lengan Kurama Naruto juga mengunci pergerakan anak
dari pemimpin Akatsuki itu, Uchiha Shin.
"Yang seperti ini takkan membunuhmu?! Jangan
sombong dulu! Kemampuan bertarungmu saja sudah melunak!" ledek Kurama
dalam tubuh Naruto.
"Tidak usah kau bilang!" jawab Naruto,
sambil melepaskan katana milik Sasuke yang menusuknya.
"Maaf... tadinya Ibu memang bermaksud
memberitahumu." ucap Sakura, ia berkata pada Sarada dengan ekspresi
penyesalan.
Sarada tak berkata apa-apa mendengar permintaan maaf
dari Ibunya.
"Tidak... Kalau dipikir, bagaimanapun, ini
semua salahku!" ucap Sasuke, ia juga melepaskan satu persatu senjata lawan
yang menancap di tubuhnya.
"Namun kita malah...."
DIsela-sela perbincangan Tim Tujuh, mini Juubi
datang kedekat Sakura dan dua lawan Naruto Sasuke yang sebelumnya terkapar,
"Kita ambil yang satu ini!" ucapnya, ia melakukan teknik mirip Kamui
lagi, menyerap Sakura dan dua rekannya itu ke dalam teknik tersebut.
"Mama!!"
"Jutsu ruang dan waktu?!" ucap Sasuke,
"Trik tersembunyi mereka banyak juga."
ucap Sakura yang tidak mampu berbuat apa-apa karena tindakan musuh begitu
cepat. Sakura kini telah berpindah tempat, ia berada di sarang musuh dan kini
dikelilingi 5 Uchiha Shin sambil menodongkan kunai besar kearah Sakura.
Di luar dugaan, pemimpin Akatsuki sekaligus Ayah
dari Uchiha Shin yang telah berpindah bersama Sakura, mengarahkan sebuah senjatanya
pada Uchiha Shin yang lemah akibat serangan katon Sasuke sebelumnya. Ia
membunuhnya.
Di tempat Naruto dan Sasuke. "Aku tidak mau
mengajak Sarada bicara jika dia sedang cemberut.. Apa sekarang dia sudah
baikkan? Soalnya aku benci jika harus terlibat dalam situasi canggung seperti
ini..." pikir Chochou yang masih berada di balik pintu ruang pertemuan.
"Dia bahkan bisa menggunakan jutsu ruang dan
waktu..." ucap Sasuke, sementara anaknya, Sarada terlihat murung.
"Sial... kita tertipu! Padahal ini persis
seperti perkataan Kurama, payah!" ucap kesal Naruto.
Kembali ke lokasi Sakura di tempat musuh. Ia
meletakkan dua musuhnya yang terkapar, ia melakuan sesuatu pada dua lawannya
itu.
"Transplantasi organ? Jika organ itu kuambil
maka anak itu akan..."
"Kau ninja medis, huh? Tapi.. Ini semua juga
terjadi akibat ulahmu!" ucap pemimpin Akatsuki pada Sakura, ia kini tak
bisa apa-apa karena serangan Sakura tadi.
"Apanya?! Bukannya kau yang lebuh dulu ingin
membunuh suami dan putriku?! Sekaligus temanku juga!" bantah Sakura.
"Lalu, kenapa kau masih tetap mengkhawatirkan
anak itu?"
"Kau...." ucap Sakura begitu kesal.
0 Response to "NARUTO GAIDEN CHAPTER 6 - PERUBAHAN YANG BELUM SEMPURNA"
Posting Komentar