NARUTO GAIDEN CHAPTER 9 - AKU AKAN MELINDUNGIMU

Sakura bersiap untuk bertarung, namun meski sempat mengalahkannya sekali, lelaki itu tetap bukan lawan yang mudah. Terlebih, saat ini Sakura berada di daerah kekuasaan musuh, dan ia dikepung oleh enam anak Shin. Shin menggunakan kemampuannya untuk mengendalikan batangan- batangan pisau kemudian menempelkannya di tangan kanannya.
Sementara itu di sisi Naruto dan yang lainnya, mereka pergi ke tempat tujuan menggunakan Susano'o Sasuke, terbang di atas awan. Dari belakang Sasuke, Sarada terus memandangi ayahnya itu. Ia teringat dengan ibunya, Sarada juga teringat dengan kata-kata Sasuke waktu itu, bahwa dialah yang salah, juga ketika Sasuke berkata bahwa istrinya bukanlah wanita yang lemah.. "Bagaimana sebenarnya perasaan orang ini terhadap ibu?" ucap Sarada dalam hati. "Ada apa sebenarnya... di antara mereka berdua? Lalu wanita di foto itu.. yang bersama ayah... dia adalah..." Tiba-tiba saja Naruto menepuk pundak Sarada.
ooooii jangan smbil minum baca nya... dosa oiiik
Dari yang semula tampang murung, bingung, Sarada kembali tersenyum. "Tidak ada gunanya saat ini aku memikirkan hal-hal seperti itu." ucap Sarada dalam hati. "Seperti yang Hokage ketujuh katakan, yang saat ini harus kulakukan adalah menolong ibu, itu saja!"
"Di sekitar sini.." ucap Sasuke. Tampaknya mereka sudah sampai di tempat tujuan. "Naruto, selanjutnya kuserahkan masalah pelacakannya padamu.." Buaghhhh!!!!!! pertarungan antara Sakura dan Shin telah dimulai. Mereka mulai saling menyerang, Shin menggunakan shuriken raksasa yang ia buat dari kumpulan batangan pisau yang ia gabungkan, sementara Sakura hany dengan tinjunya yang super.
hohohohoho serem coy....
Namun tiba-tiba saja, sesuatu menembak Shin dari belakang, menyapu dan melenyapkan tangan kanannya, panah Susano'o. Lalu sebelum sempat Shin menyadari apa yang terjadi, tangan Susano'o Sasuke telah mencengkram tubuhnya. "A-apa yang!? Gaaaahhh!!!" "Mama!!" teriak Sarada. Sasuke kemudian menabut dua pisau yang menusuk lengan Sakura, lalu menggunakan Amaterasu untuk membakarnya. "Terimakasih, sayang.." ucap Sakura. "Kau bisa menyembuhkan lukanya sendiri kan setelah ini.." "Yah..." Mereka semua kini berada di dalam Susano'o. Melihat ayah dan ibunya akur seperti itu, Sarada merasa senang. "Seperti yang kukira, Sasuke yang kekuatan matanya telah kembali sangat bisa diandalkan.." ucap Naruto. "Aaaah, kenapa dia malah ayahnya Sarada dan bukan ayahku!!" gerutu kesal Chouchou. Setelahnya Sasuke pun menghilangkan Susano'onya, lalu bersama-sama mereka semua mendekati Shin yang telah terkapar. "Kita sudah meremukan tulangnya, dia tak akan bisa bergerak lagi.." "Kami akan membawamu ke Konoha untuk mencaritahu apa saja yang kau tahu.." "Hah, benarkah begitu?" Shin tampak tak takut sama sekali. "Saat ini aku harus menggunakan para Shin sebagai umpan.." ucapnya dalam hati. "Lalu keluar dari sini.." Shin pun memberi perintah pada para Shin kecil yang sejak tadi bersembunyi di belakangnya. "Lakukanlah, kalian semua!!" ucapnya dan... Bats!!!!! para Shin langsung menusuk tubuhnya.
"!?" Naruto dan yang lainnya kaget, bahkan Shin pun juga, bukan ini yang ia maksudnya. "A-apa yang kalian lakukan!?" ucapnya kesal. "Sudah cukup..." ucap seorang Shin kecil yang berdiri paling atas. "Ayah.. saat ini kau hanyalah daging yang sudah tua.. tak berguna dan tak bisa dimanfaatkan lagi.." "Kalian...!! Aku!! Akulah yang asli!!" teriak Shin. "Kekuatan matamu.. telah melemah, ayah.. mulai saat ini, cuma kamilah yang akan berevolusi, itulah.. yang paling... masuk akal..."
"Aku sudah berpikir kalau sesuatu seperti ini mungkin saja terjadi.." ucap Sakura. "Mereka banyak sekali.." ucap Naruto dalam hati. Memang, sekarang tak cuma lima atau enam, di belakang sana tampak ratusan atau bahkan mungkin ribuan Shin kecil. Ada yang gemuk, kurus, ada juga yang biasa. Mereka beragam.
"Sejak kapan... semua ini muncul?" ucap Shin dewasa, dalam kondisi sekarat. "Kami.. tumbuh.. kami tak butuh... ayah lagi..." "Whoaa!!! Mereka banyak sekali!! Ada yang gendut juga beberapa!!" ucap Chouchou. "Serahkan saja pada mereka, Chouchou!!" ucap Sarada. "Sepertinya mereka tidak diklon dengan baik.." ucap Sakura. Namun sebanyak apapun mereka, Naruto memiliki pasukan yang tak kalah banyak, kage bunshinnya. "Tajuu Kage Bunshin no Jutsu!!!" Lalu dari balik gua, muncul lagi satu Shin, Shin raksasa. Ya, Shin gendut berukuran raksasa.
Sasuke menyerangnya dengan tinju Shusani'o, Buaghh!!! "Yang besar sekali tiba-tiba saja muncul... ada di klon juga!?" ucap Chouchou. "Sekaranglah kesempatanku!!" Shin dewasa menggunakan kemampuan pindah dimensinya untuk kabur. "Aku akan membutuhkan organ, aku akan membawa gadis itu bersamaku!!" "Sarada!!" teriak Sasuke. "Aku tahu apa yang harus kulakukan!!" Sarada menghantam mahluk kerdil yang hendak memindahkannya menggunakan jutsu dimensi. Bersamaan dengan itu, tampaknya Shin dewasa pun mati. "Dia... mati..."
"Hah, di sebelah sana ada juga!?" ucap Chouchou saat melihat sisi lainnya, tampak ribuan Shin kecil lagi. "Perlu serangan lain lagi ya.." Naruto bersiap untuk menggunakan Kage Bunshin lagi. "Tunggu di sana, Sarada..." Sakura juga hendak bertarung, akan tetapi.. Satt!! Mendadak Sarad malah melesat menuju pasukan Shin itu. "Eh!?" Sarada menghindari tembakan senjata ninja yang mengarah kepadanya, lalu "SHANNARO!!!!!!" Sarada memukul hancur tanah tempat pasukan itu berpijak hingga mereka terhempas


Related Posts:

0 Response to "NARUTO GAIDEN CHAPTER 9 - AKU AKAN MELINDUNGIMU"

Posting Komentar