Sakura bersiap untuk bertarung, namun meski sempat
mengalahkannya sekali, lelaki itu tetap bukan lawan yang mudah. Terlebih, saat
ini Sakura berada di daerah kekuasaan musuh, dan ia dikepung oleh enam anak
Shin. Shin menggunakan kemampuannya untuk mengendalikan batangan- batangan
pisau kemudian menempelkannya di tangan kanannya.
Sementara itu di sisi Naruto dan yang lainnya,
mereka pergi ke tempat tujuan menggunakan Susano'o Sasuke, terbang di atas
awan. Dari belakang Sasuke, Sarada terus memandangi ayahnya itu. Ia teringat
dengan ibunya, Sarada juga teringat dengan kata-kata Sasuke waktu itu, bahwa
dialah yang salah, juga ketika Sasuke berkata bahwa istrinya bukanlah wanita yang
lemah.. "Bagaimana sebenarnya perasaan orang ini terhadap ibu?" ucap
Sarada dalam hati. "Ada apa sebenarnya... di antara mereka berdua? Lalu
wanita di foto itu.. yang bersama ayah... dia adalah..." Tiba-tiba saja
Naruto menepuk pundak Sarada.
ooooii jangan smbil minum baca nya... dosa oiiik
Dari yang semula tampang murung, bingung, Sarada
kembali tersenyum. "Tidak ada gunanya saat ini aku memikirkan hal-hal
seperti itu." ucap Sarada dalam hati. "Seperti yang Hokage ketujuh
katakan, yang saat ini harus kulakukan adalah menolong ibu, itu saja!"
"Di sekitar sini.." ucap Sasuke. Tampaknya
mereka sudah sampai di tempat tujuan. "Naruto, selanjutnya kuserahkan
masalah pelacakannya padamu.." Buaghhhh!!!!!! pertarungan antara Sakura
dan Shin telah dimulai. Mereka mulai saling menyerang, Shin menggunakan
shuriken raksasa yang ia buat dari kumpulan batangan pisau yang ia gabungkan,
sementara Sakura hany dengan tinjunya yang super.
hohohohoho serem coy....
Namun tiba-tiba saja, sesuatu menembak Shin dari
belakang, menyapu dan melenyapkan tangan kanannya, panah Susano'o. Lalu sebelum
sempat Shin menyadari apa yang terjadi, tangan Susano'o Sasuke telah
mencengkram tubuhnya. "A-apa yang!? Gaaaahhh!!!" "Mama!!"
teriak Sarada. Sasuke kemudian menabut dua pisau yang menusuk lengan Sakura,
lalu menggunakan Amaterasu untuk membakarnya. "Terimakasih, sayang.."
ucap Sakura. "Kau bisa menyembuhkan lukanya sendiri kan setelah
ini.." "Yah..." Mereka semua kini berada di dalam Susano'o.
Melihat ayah dan ibunya akur seperti itu, Sarada merasa senang. "Seperti
yang kukira, Sasuke yang kekuatan matanya telah kembali sangat bisa
diandalkan.." ucap Naruto. "Aaaah, kenapa dia malah ayahnya Sarada
dan bukan ayahku!!" gerutu kesal Chouchou. Setelahnya Sasuke pun
menghilangkan Susano'onya, lalu bersama-sama mereka semua mendekati Shin yang
telah terkapar. "Kita sudah meremukan tulangnya, dia tak akan bisa
bergerak lagi.." "Kami akan membawamu ke Konoha untuk mencaritahu apa
saja yang kau tahu.." "Hah, benarkah begitu?" Shin tampak tak
takut sama sekali. "Saat ini aku harus menggunakan para Shin sebagai
umpan.." ucapnya dalam hati. "Lalu keluar dari sini.." Shin pun
memberi perintah pada para Shin kecil yang sejak tadi bersembunyi di
belakangnya. "Lakukanlah, kalian semua!!" ucapnya dan... Bats!!!!!
para Shin langsung menusuk tubuhnya.
"!?" Naruto dan yang lainnya kaget, bahkan
Shin pun juga, bukan ini yang ia maksudnya. "A-apa yang kalian
lakukan!?" ucapnya kesal. "Sudah cukup..." ucap seorang Shin
kecil yang berdiri paling atas. "Ayah.. saat ini kau hanyalah daging yang
sudah tua.. tak berguna dan tak bisa dimanfaatkan lagi.."
"Kalian...!! Aku!! Akulah yang asli!!" teriak Shin. "Kekuatan
matamu.. telah melemah, ayah.. mulai saat ini, cuma kamilah yang akan
berevolusi, itulah.. yang paling... masuk akal..."
"Aku sudah berpikir kalau sesuatu seperti ini
mungkin saja terjadi.." ucap Sakura. "Mereka banyak sekali.."
ucap Naruto dalam hati. Memang, sekarang tak cuma lima atau enam, di belakang
sana tampak ratusan atau bahkan mungkin ribuan Shin kecil. Ada yang gemuk,
kurus, ada juga yang biasa. Mereka beragam.
"Sejak kapan... semua ini muncul?" ucap
Shin dewasa, dalam kondisi sekarat. "Kami.. tumbuh.. kami tak butuh...
ayah lagi..." "Whoaa!!! Mereka banyak sekali!! Ada yang gendut juga beberapa!!"
ucap Chouchou. "Serahkan saja pada mereka, Chouchou!!" ucap Sarada.
"Sepertinya mereka tidak diklon dengan baik.." ucap Sakura. Namun
sebanyak apapun mereka, Naruto memiliki pasukan yang tak kalah banyak, kage
bunshinnya. "Tajuu Kage Bunshin no Jutsu!!!" Lalu dari balik gua,
muncul lagi satu Shin, Shin raksasa. Ya, Shin gendut berukuran raksasa.
Sasuke menyerangnya dengan tinju Shusani'o,
Buaghh!!! "Yang besar sekali tiba-tiba saja muncul... ada di klon
juga!?" ucap Chouchou. "Sekaranglah kesempatanku!!" Shin dewasa
menggunakan kemampuan pindah dimensinya untuk kabur. "Aku akan membutuhkan
organ, aku akan membawa gadis itu bersamaku!!" "Sarada!!" teriak
Sasuke. "Aku tahu apa yang harus kulakukan!!" Sarada menghantam
mahluk kerdil yang hendak memindahkannya menggunakan jutsu dimensi. Bersamaan
dengan itu, tampaknya Shin dewasa pun mati. "Dia... mati..."
"Hah, di sebelah sana ada juga!?" ucap
Chouchou saat melihat sisi lainnya, tampak ribuan Shin kecil lagi. "Perlu
serangan lain lagi ya.." Naruto bersiap untuk menggunakan Kage Bunshin
lagi. "Tunggu di sana, Sarada..." Sakura juga hendak bertarung, akan
tetapi.. Satt!! Mendadak Sarad malah melesat menuju pasukan Shin itu.
"Eh!?" Sarada menghindari tembakan senjata ninja yang mengarah
kepadanya, lalu "SHANNARO!!!!!!" Sarada memukul hancur tanah tempat
pasukan itu berpijak hingga mereka terhempas
0 Response to "NARUTO GAIDEN CHAPTER 9 - AKU AKAN MELINDUNGIMU"
Posting Komentar